Aku sadar, aku hidup di era media sosial. Ketika seseorang memiliki akun media sosial, hampir segala hal yang terjadi dalam kehidupannya dia share (bagikan) di akun medsosnya itu. Bisa berupa foto, berupa status, video, atau bentuk lainnya.
Serasa begitu mudah untuk mengetahui seluk beluk kehidupan seseorang. Cukup dengan memperhatikan postingannya di akun medsosnya kita bisa mengetahui kegiatan-kegiatannya sehari-hari dan suka duka yang dia alami. Wow. Tapi tentu saja tidak semua orang seperti itu. Ada juga yang memfilter apa-apa yang akan dia bagikan di akunnya. Ada yang memposting hanya hal-hal yang terlihat membahagiakan dan menyembunyikan kesusahannya. Tapi ada juga yang memposting hanya ketika sedang galau. Termasuk yang manakah anda?
Memang serasa begitu mudah untuk mengetahui kehidupan seseorang melalui akun medsosnya. Tapi sejatinya tidak seperti itu. Ada ungkapan 'rumput tetangga selalu nampak lebih hijau'. Begitulah. Kenyataannya tidak semua orang memposting seluruh proses kegiatannya sehari-hari. Ketika ada seseorang memposting pencapaiannya misalnya, yang kita lihat adalah : betapa mudah dan nyamannya kehidupannya. Ada yang kita lewatkan, bahwa pencapaiannya itu butuh suatu proses panjang, yang pergumulan prosesnya tidak ia bagikan di akunnya. Ya, proses. Tidak ada pencapaian yg instan. Alih-alih iri dengan pencapaian teman medsos kita, syukuri dan jalanilah proses kita masing-masing. Proses yg ada berbagai suka dan duka, mungkin penuh peluh dan ada air mata, jika kita gigih dan inovatif menjalaninya, proses iti yg akan mengantarkan kita pada pencapaian-pencapaian yg membaikkan kehidupan kita.
Senin, 16 Mei 2016
mensyukuri kehidupan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar